Jumat, 10 Juli 2015

Mbak Nurul yang berjilbab

Sejak kepindahan kostku ke daerah Depok,aku bertetangga dengan Keluarga Pak Rusdi.Pegawai Pemda DKI ini tinggal bersama istrinya dan
menantunya yang biasa dipanggil Mbak Nurul oleh para tetangga
lainnya. Mbak Nurul yang telah mempunyai anak dua itu tinggal bersama
mertuanya, karena suaminya mencari nafkah ke Kuwait hampir
setahun yang lalu. Usia Mbak Nurul aku taksir sekitar 30 tahunan,atau
tepatnya 31 tahun ketika aku tak sengaja mendengar salah seorang ibu
tetangga menanyakan usia menantu Pak Rusdi ini.
Satu hal yang menarik dari menantu Pak Rusdi ini,adalah pakaian yang
dikenakannya sehari hari.Ibu muda ini selalu berpakaian menutup rapat
sekujur tubuhnya kecuali wajahnya dan telapak tangannya. Ibu Muda
beranak dua ini selalu kulihat memakai jilbab yang lebar dan pakaian
yang panjang longgar hingga mata kaki,bahkan sepasang kakinya selalu
kulihat memakai kaos kaki kadangkala berwarna krem atau
putih.Sebenarnya aku tidak terlalu memperdulikan menantu Pak Rusdi
yang kelihatan alim itu,namun kalau aku berangkat kuliah,aku sering
ketemu Mbak Nurul pulang dari belanja di pasar.Setiap kali
bertemu,Mbak Nurul selalu menyapaku ramah dan melempar senyum
manisnya yang membuat aku menyadari Mbak Nurul mempunyai paras wajah
yang cantik.Wajah wanita tetanggaku yang selalu terbalut jilbab lebar
ini mirip sekali dengan aktris Marissa Haque.
Satu setengah bulan sudah aku kost di Depok,dan kadang kala aku
berpikiran tentang Mbak Nurul yang cantik itu.Apakah Mbak Nurul tidak
merasa kesepian ditinggal begitu lama oleh suaminya,namun melihat
Mbak Nurul yang alim itu aku nggak berani berpikir kotor kepada
wanita ini.”Keindahan yang tersembunyi”gumamku kalau mengingat Mbak
Nurul yang berwajah mirip aktris Marissa Haque,namun tubuhnya selalu
tersembunyi dalam pakaian dan jilbab panjangnya yang rapat.Tubuh Mbak
Nurul pun kulihat cukup
tingi untuk ukuran wanita,aku pernah melihat ibu muda ini sama tinggi
dengan Pak Rusdi ketika dia berjalan bersama Pak Rusdi,dan aku tahu
tinggi mertua Mbak Nurul ini 165 cm,berarti tinggi Mbak Nurul juga
165 cm.

.
Senja itu aku baru pulang dari praktikum kimia.Hari sudah mulai
gelap,termasuk daerah di sekitar kostku.Waktu aku lewat di samping
rumah Pak Rusdi,aku melewati salah satu jendela di rumah Pak Rusdi
yang memang sedang diperbaiki.Mungkin karena sedang
diperbaiki,jendela itu tidak tertutup sempurna.Aku melihat ada
beberapa lubang kecil pada jendela yang tengah diperbaiki itu dari
sinar lampu dalam rumah yang keluar lewat lubang-lubang kecil
itu.Melihat lubang-lubang kecil itu timbul rasa isengku untuk
mengintip ke
dalam.Dengan hati-hati aku segera menempelkan mataku pada lubang-
lubang kecil tersebut,beberapa saat kemudian aku menemukan lubang
yang cukup besar untuk mengintip.Ternyata jendela tersebut adalah
jendela sebuah kamar,entah kamar siapa.Beberapa saat aku mengintip
melalui lubang tersebut,namun keadaan kamar yang terang benderang itu
terlihat sepi.Ketika aku hendak mengakhiri aktivitas mengintipku,tiba-
tiba aku melihat pintu kamar itu terbuka dan aku lihat seorang masuk
ke dalam kamar.Aku belum begitu jelas siapa orang itu,namun setelah
orang itu sampai ke tempat yang lebih terang aku baru melihat
ternyata orang tersebut adalah seorang wanita muda.Agaknya wanita itu
baru selesai mandi ketika aku melihat rambut panjang ikalnya yang
basah serta handuk yang melilit tubuhnya.Sesaat aku heran, karena aku
tak mengenal dan tak pernah melihat perempuan berkulit putih ini
sebelumnya Namun sekejap kemudian darahku terkesiap ketika aku
mengamati wajah perempuan ini lebih seksama.

“Mbak Nurul!!”desisku tertahan.Wajah cantik Mbak Nurul yang mirip
Marissa Haque teramat mudah dikenali.Tubuhku sesaat menggigil
menyadari perempuan yang tengah kuintip ini adalah Mbak Nurul yang
alim berjilbab itu.Aku tak pernah melihat tubuhnya kecuali hanya
wajahnya yang terbalut jilbab lebar serta telapak tangannya yang
putih terlihat halus.Namun saat ini perempuan berjilbab itu aku lihat
hanya berlilitkan handuk pada tubuhnya.Mendadak timbul keinginanku
untuk mengintip Mbak Nurul yang agaknya hendak berganti pakaian
setelah dia mandi.Dengan berdebar-debar aku berusaha lebih jelas
melihat melalui lubang kecil tersebut,namun aku harus kecewa karena
dari lubang pengintip itu,aku hanya mampu melihat tubuh Mbak Nurul
sampai dari kepala sampai ke
pinggangnya karena pandangan dari sebagian lubang pengintip itu
memang tertutup sebuah lemari buku. Walaupun hanya sebagian tubuh
Mbak Nurul yang terlihat,tubuhku sudah menggigil menahan
birahi.Mataku membuka lebar-lebar ketika aku lihat Mbak Nurul melepas
handuk putih yang melilit tubuhnya.Aku yakin tubuh menantu Pak Rusdi
saat ini telanjang bulat.Sayangnya aku hanya mampu melihat dari
kepalanya hingga ke pinggangnya.
Aku menelan ludah berkali-kali melihat keindahan tubuh Mbak Nurul
yang terlihat lewat lubang pengintip.Mataku lekat menatap leher
jenjang ibu muda ini yang terlihat mulus menggiurkan,lantas mataku
menyusuri ke bawah hingga kulihat sepasang buah dada Mbak Nurul yang
telanjang. Nafasku mulai terengah dan kemaluanku pun mulai tegang
ketika mataku lekat di dada Mbak Nurul .Sepasang payudara ibu muda
yang cukup montok ini masih terlihat kencang,walaupun tidak sekencang
payudara seorang perawan.Kulitnya yang putih mulus dengan puting susu
yang kecoklatan membuat buah dada Mbak Nurul terlihat menggiurkan dan
membangkitkan birahiku Namun aku hanya mampu menikmati keindahan
payudara Mbak Nurul saja,karena ketika mataku menyusuri ke bawah
payudaranya,lemari buku sialan itu menghalangi pandanganku,padahal
aku tahu Mbak Nurul tengah telanjang bulat saat ini.Nafasku terengah-
engah melihat Mbak Nurul yang kemudian mengenakan BH untuk menutupi
sepasang buah dadanya yang sedang menjadi santapan mataku.Aku
mengakhiri keasyikanku ketika Mbak Nurul telah mengenakan
pakaian,sebuah jubah panjang berbunga-bunga.Akhirnya aku kembali ke
tempat kostku yang terletak di samping rumah Pak Rusdi dengan birahi
yang memuncak.Rasa seganku kepada Mbak Nurul yang berjilbab itu
berganti rasa birahi yang membakar.Ketika aku di kamar, aku mengocok
kemaluanku sembari membayangkan kedua buah dada Mbak Nurul kulihat
telanjang tadi.Aku membayangkan yang sedang mengocok-ngocok
kemaluanku adalah tangan Mbak Nurul dengan dada montoknya yang
telanjang…mmm..aku cuma bisa mendesah-desah dan menggigit bibirku
menahan nikmat.,sampai akhirnya aku mencapai puncak kenikmatanku
ketika tubuhku bergetar hebat disertai muncratnya air mani kental
dari ujung penisku dan eranganku menyebut nama wanita tetanggaku
itu ,membayangkan keindahan yang kuintip tadi.
“Ohhhh..mmm..ahhhh…sshhhh.. Mbaak
Nuruuullll…ahhhhh..enaaaaakkkk..ahhhhhhh!!!”
desahku di di ujung kenikmatanku sebelum aku tergeletak lemas. .
Sejak saat itu rasa seganku kepada wanita berjilbab ini lenyap justru
aku selalu membayangkan tubuh Mbak Nurul dalam onaniku.Aku
mengkhayalkan keindahan tubuh di balik pakaian jubah panjang dan
jilbab lebar yang selalu dikenakan ibu
beranak dua ini.Setiap kali aku ketemu Mbak Nurul dalam jilbab lebar
dan jubah panjangnya,mataku lekat menatap sekujur tubuhnya sementara
benakku membayangkan tubuh di balik pakaian yang menutup rapat
tubuhnya itu.Beberapa kali aku menelan ludah melihat cetakan garis BH
dan sekan-akan kulihat belahan buah dada yang montok itu di dada yang
tertutup jilbab lebar itu.Akupun sekarang senang mengamati Mbak Nurul
ketika dia menyapu halaman rumahnya saat sore hari .Melalaui sela-
sela jendela kamar kostku,aku melihat Mbak Nurul tengah membungkuk
menyapu.Pinggulnya yang terbungkus jubah pakaiannya nampak
menggiurkan .Aku berulangkali menelan ludah ketikat melihat celana
dalam yang dipakai Mbak Nurul tercetak jelas pada jubahnya saat dia
membungkuk untuk menyapu.Belahan pantatnya pun samar terlihat
membuatku jakunku naik turun menahan getaran birahi .Rasa-rasanya aku
ingin menyingkap jubah yang dipakai Mbak Nurul ke atas,sehingga aku
dapat melihat pantatnya yang montok itu.Namun aku hanya mampu
membayangkan saja yang kemudian diakhiri dengan onani.
Hampir seminggu sejak aku pertama kali aku mengintip Mbak Nurul yang
membuatku akhirnya menyimpan birahi kepada wanita berjilbab
tetanggaku itu. Rasa penasaranku bercampur birahi untuk melihat tubuh
Mbak Nurul di balik pakaiannya yang rapat kian menggebu.Aku selalu
mencari celah untuk mengintipnya seperti seminggu lalu,namun ternyata
tak ada sebuah lubang apapun di rumahnya untukku dapat mengintipnya
dalam keadaan tak berjilbab dan berjubah itu.Ternyata aku hanya punya
kesempatan mengintip sekali itu,karena jendela itu selesai selesai
diperbaiki sehari setelah aku mengintip melalui lubang-lubang pada
jendela yang rusak itu dan aku tak melihat ada celah untuk mengintip
Mbak Nurul lagi

Sampai siang itu.Faiz,anak pertama Mbak Nurul yang sering bermain ke
tempat kostku,tertidur di kamar kostku setelah dia lelah bermain.Aku
biarkan bocah laki-laki yang baru berusia 4 tahun ini lelap dalam
tidurnya,sementara aku mengutak-atik komputer yang kebetulan rusak di
kamarku.Setelah mengutak atik komputerku beberapa saat,aku harus
membeli beberapa kabel baru.Ketika aku melangkah ke arah pintu
berniat membeli kabel-kabel itu,aku mendengar ketukan dan suara salam
seorang wanita di pintu.Akupun membuka pintu seraya menjawab
salam,dan aku tertegun ketika ternyata Mbak Nurul yang ada di depan
pintu kostku dengan wajah pucat dan terlihat lelah.Siang ini dia
mengenakan jilbab putih lebar dengan jubah biru bermotif bunga serta
kaus kaki krem yang membungkus kedua kakinya.
“Maaf dik..lihat Faiz anak saya ,nggak?..saya sudah kemana-mana
mencarinya namun nggak ada.”tanya Mbak Nurul terdengar cemas
Aku tersenyum mendengar kecemasannya
“Ada kok mbak,lagi tidur di kamar saya”
Mbak Nurul menarik nafas dalam-dalam
“Syukurlah…biar saya ambil sekarang “
“Terserah ,Mbak Nurul,”kataku seraya melangkah masuk dikuti wanita
berjilbab ini,mataku sempat melirik ke dada Mbak Nurul yang
montok,membuat kembali terbayang kemulusan buah dada montok yang
telanjang di dada ibu muda ini saat kuintip seminggu lalu.Aku menelan
ludah melihat dada Mbak Nurul yang tertutup jilbab putih lebar
itu,terlihat begitu montok menggiurkan.
“Tuh..masih tidur”kataku sambil menunjuk Faiz yang tengah lelap di
atas tempat tidurku..
Sesaat wajah cantik Mbak Nurul tampak bimbang melihat anak pertamanya
itu lelap dalam tidurnya. “Mungkin saya nitip anak saya dulu
dik..kasian kayaknya dia lelap sekali tidurnya,nanti sore aku
ambil..”desisnya lirih
Aku tersenyum mengangguk,tapi sedetik kemudian aku ingat aku harus
membeli kabel buat komputerku.
“Nggak papa mbak,tapi sebentar aku mau pergi beli kabel, boleh aku
minta mbak disini dulu sebentar ?” tanyaku”sampai aku kembali”
Mbak Nurul tersenyum lantas mengangguk, namun wajah cantiknya tampak
kuyu letih.
“Mm..Mbak Nurul kayaknya letih yah..Biar aku buatkan minum buat Mbak
Nurul sebentar,Mbak khan tamu di rumah ini,apalagi baru pertamakali
berkunjung,” kataku spontan.
Wajah yang terbalut jilbab putih lebar itu tersenyum
“Terserah adik..mbak memang haus”
Tak berapa lama kemudian,aku mengambil sebuah gelas yang aku tuangi
dengan syrup ABC jeruk serta air dingin dari kulkas.

Ketika aku tengah mengaduk minuman untuk Mbak Nurul,mataku menangkap
beberapa bahan kimiawi praktikum di mejaku.Aku tahu beberapa bahan
kimia itu mempunyai efek sebagai obat tidur.Sesaat aku merasa bimbang
ketika timbul keinginanku untuk mencampur minuman untuk Mbak Nurul
dengan bahan kimiawi tersebut.Aku berhenti mengaduk,mataku melirik
Mbak Nurul yang tengah duduk di karpet ruang tamu sambil membaca
sebuah majalah komputer milikku.Wajah cantik yang terbalut jilbab itu
begitu
mempesona,apalagi ketika kulihat ternyata ujung pakaian jubahnya agak
tertarik ke atas tanpa di sadarinya ,membuat salah satu betisnya
terlihat nyaris separuhnya.Walaupun betis Mbak Nurul saat ini
terbalut kaus kaki krem,namun betis yang terlihat nyaris separuh itu
terlihat begitu indah..dan keindahan apalagikah ketika ujung jubah
itu kian tertarik ke atas..tanpa sadar aku menelan ludah
membayangkannya,apalagi ketika teringat keindahan buah dada Mbak
Nurul yang pernah kulihat telanjang,membuat otakku kian dipenuhi
birahi terhadap wanita berjilbab yang kini duduk di karpet ruang tamu
kost Akhirnya tanpa ragu aku mencampurkan bahan kimia itu ke dalam
minuman dingin untuk Mbak Nurul,cukup untuk membuat wanita ini
terlelap.
“Silakan diminum Mbak..aku pergi beli kabel sebentar..”kataku dengan
dada berdebar-debar.
Mbak Nurul tersenyum sambil mengucapkan terima kasih,namun dia
terlihat agak gugup ketika tahu mataku tengah memperhatikan betisnya
yang tersingkap nyaris separuh itu.
“Terima kasih dik..ngrepotin aja”kata Mbak Nurul sembari membenahi
ujung jubahnya yg tertarik ke atas dengan sedikit tergesa,sehingga
betis itu kembali tertutup.Aku tersenyum penuh arti ketika tangan
Mbak Nurul membenahi ujung jubahnya dengan sedikit gugup dan wajah
yang bersemu merah.
Beberapa saat kemudian Honda GL ku meluncur meninggalkan tempat
kostku.Tak sampai 15 menit kemudian aku pun kembali.Jantungku
berdegup kencang
ketika aku memarkirkan sepeda motorku di teras,lantas aku membuka
pintu dengan tergesa-gesa.Aku nyaris terlonjak dengan jantung
berdegup kian kencang ketika mataku menatap ke ruang tamu kostku yang
hanya berlapis karpet biru itu.Mataku terbelalak melihat Mbak Nurul
ternyata telah tergeletak pulas di atas karpet ruang tamu.
“He he he he..ternyata bahan kimia itu bekerja baik”kataku sambil
mendekati tubuh Mbak Nurul yang tergeletak pulas,sementara gelas
minuman yang kuberikan untuknya terlihat kosong,tanpa setitik air di
dalamnya.
Aku tersenyum penuh nafsu,memandang wanita berjilbab tetanggaku yang
terlihat pulas terlentang di atas karpet ruang tamu kostku.Dengan
jantung berdegup kian kencang aku menghampiri Mbak Nurul,lantas
berlutut di sampingnya.Mataku lekat menatap wajah Mbak Nurul yang
mirip artis Marissa Haque ini.Wajah cantik berbalut jilbab putih
lebar itu kian terlihat cantik saat pulas tertidur membuatku kian
bernafsu.Kemudian mataku menatap dadanya yang naik turun dengan
teratur seiring nafasnya.Sepasang buah dada montok yang tertutup
jilbab putih lebar itu membuatku menelan ludah,sehingga sesaat
kemudian tanganku terulur menjamahnya.Aku merasa bermimpi ketika
tanganku dengan sedikit gemetar meraba-raba bukit montok di dada Mbak
Nurul yg masih tertutup jilbab lebar itu.
“Ohh..montoknya”desisku dengan nafas mulai tersengal,lantas sedetik
kemudian tanganku mulai meremas buah dada Mbak Nurul yang masih
tertutup jilbab putih yang
lebar itu.Aku nyaris tak percaya kalau siang ini aku dapat meremas
dada montok wanita berjilbab tetanggaku yang terlihat alim itu
“Ohh..Mbak Nurul…….!!”desahku ketika kemudian tanganku meremas
remas sepasang payudara kenyal di dada ibu muda beranak dua
ini.Semakin lama tanganku kian liar meremas buah dada Mbak Nurul
membuat jilbab putih yang dikenakannya kusut tak karuan.Tanganku
kemudian menyingkapkan jilbab putih yang menutupi dada montok itu ke
atas.Aku tersenyum ketika aku melihat tiga kancing pada bagian atas
jubah yang dipakai ibu muda ini.Tanganku terasa gemetar ketika
jemariku meraih tiga buah kancing yang rapat itu,lantas mulai
membukanya satu persatu. Perlahan-lahan kulit mulus di dada Mbak
Nurul yang putih mulai terlihat merangsang birahiku. Jakunku naik
turun dengan dada yang berdegup kian kencang .

. Birahiku kian liar bergolak,ketika tanganku semakin lebar
menyingkap bagian atas jubah Mbak Nurul yang terbuka itu.Belahan
payudara Mbak Nurul yang montok itu membuatku kemaluanku kian
mengeras dan mataku seakan tak berkedip melihat keindahan di dada
wanita berjilbab ini. Mataku pun mulai melihat,BH warna krem yang
membungkus sepasang payudara Mbak Nurul,saat aku menyingkapkan
semakin lebar bagian dada jubah yang dipakai wanita berjilbab ini.
Kemudian jubah yang dipakai Mbak Nurul aku tarik ke bawah sehingga
bagian atasnya tertarik kebawah melewati pundaknya,maka tersembulah
sepasang buah dada Mbak Nurul yang montok dan mulus
menggiurkan.Buah dada Mbak Nurul itu masih ketat terbungkus Bh wrana
krem yang dikenakan wanita berjilbab ini.
“Ooohh.. Mbak Nurul…montoknya”desisku sambil menahan birahi yang
kian menggelegak.Mataku liar melihat gundukan buah dada Mbak Nurul
yang masih tertutup BH warna krem.Kemudian dengan nafsu yang kian
menggelegak,tanganku menarik cup BH itu ke atas yang membuat buah
dada ibu muda ini tak tertutup lagi.
“Glek..ohh..Mbak Nurul….”desahku menahan birahi melihat payudara
Mbak Nurul yang kini
telanjang didepannya.Payudara telanjang di dada wanita berjilbab ini
begitu indah bentuknya.Walaupun Mbak Nurul telah beranak dua ,namun
sepasang buah dadanya masih terlihat kencang.Kulit Mbak Nurul yang
putih mulus dan puting susu kecoklatan yang terlihat mulai tegak
membuat buah dada wanita berjilbab ini kian menggiurkan nafsuku.
Dengan gemetar tanganku mencoba menjamah buah dada ibu muda
berjilbabvini.Aku seakan tak percaya mampu menjamah payudara seorang
wanita alim seperti Mbak Nurul ,yang sehari-hari kulihat selalu
menutup rapat sekujur tubuhnya dengan jilbab yang lebar dan jubah
panjang yang longgar.Namun ketika tanganku merasakan kehangatan dan
kekenyalan payudara Mbak Nurul yang montok,tubuhku mengigil menahan
birahi kian menggelegak.Kemudian dengan penuh nafsu
tanganku mulai meremas-remas payudara montok yang telanjang
itu.Sepasang payudara yang selama ini tersembunyi di balik jubah dan
jilbab lebar yang selalu dikenakan Mbak Nurul kali ini ada dalam
remasanku yang kian liar, “Mmm..Mbaak Nuruulll…mmmm…”desisku
sembari mempermainkan puting susu kecoklatan di dada Mbak Nurul
dengan jari-jariku.Aku merasakan puting susu ibu muda yang aku
pelintir ini kian
terasa tegak dan mengerasi.Nafasku memburu jalang,tubuhku menggigil
menahan birahi menggelegak ketika tanganku bermain di dada telanjang
wanita berjilbab ini.Beberapa lama aku meremas-remas buah dada Mbak
Nurul yang telanjang itu dengan tanganku ,sebelum aku mulai
menjilati payudara wanita berjilbab itu dengan lidahku dan
menciuminya penuh nafsu.
Aku merasakan sepasang buah dada Mbak Nurul yang telanjang itu kian
kencang mengeras ketika aku menciuminya dan menjilatinya,bahkan
ketika aku mengulum puting susu yang kecoklatan itu aku sempat
terkejut oleh rintihan dari mulut Mbak Nurul.Aku menatap wajah Mbak
Nurul yang
masih terbalut jilbab putihnya itu,namun aku lihat wajahnya masih
lelapdalm tidurnya hanya bibirnya memang mulai mendesah dan mengerang.
“ohhh..Mbak Nurul mulai terangsang…”desisku melihat keadaan wanita
berjilbab ini.
Desahan yang keluar dari bibir Mbak Nurul membuatku nafsu birahiku
kian liar.Mulutku kian liar menciumi dan menjilati payudara telanjang
didada wanita berjilbab ini.Puting susu yang kecoklatan itu aku kulum
dan aku hisap dengan bibir dan mulutku,membuat desahan Mbak Nurul
kian sering terdengar.Birahiku semakin terasa menggelegak jalang
mendengar rintihan dan desahan wanita berjilbab ini.Sempat terbayang
beberapa hari lalu,Mbak Nurul terlihat begitu anggun dengan jubah dan
jilbab lebarnya.Waktu itu aku hanya menelan ludah melihat tonjolan
montok di dada yang tertutup jilbab lebar itu.Namun saat ini,payudara
wanita berjilbab itu dapat aku nikmati sepuas
birahiku.
Cukup lama aku memuaskan nafsuku pada kedua payudara montok Mbak
Nurul yang telanjang tanpa penutup itu.Aku melihat Mbak Aan semakin
jalang mendesah dan merintih dalam tidurnya tiap kali aku menghisap
dan menjilati dan menciumi kedua buah dadanya yang montok mengiurkan
itu.Gila..baru pertama kali ini aku melihat seorang wanita berjilbab
merintih begitu jalang dan
liar,oleh birahi yang mencengkeramnya.
Setelah aku puas dengan payudara Mbak Nurul,mataku beralih menatap
bagian bawah tubuh ibu muda berjilbab ini.Aku melihat walapun
beberapa kali,Mbak Nurul menggeliat dan mengejang menahan rangsangan
birahi dariku,namun ujung jubah yang dikenakan Mbak Nurul tidak
sampai tersingkap,Bagian bawah Mbak Nurul masih rapi tertutup oleh
jubah panjang yang dipakainya sehingga hanya terlihat kakinya yang
terbungkus kaus kaki warna krem.Sesaat terbayang dalam benakku,rasa
penasaranku selama ini yang membuatku ingin menyingkap jubah yang
dipakai Mbak Nurul.Perlahan kemudian aku mendekati kaki Mbak Nurul
yang masih tertutup jubah yang dipakainya.Dengan sedikit
gemetar,tanagnku terulur menyingkap jubah biru kembang yang
dipakai Mbak Nurul dengan.Jantungku berdegup kencang ketika jubah itu
mulai aku singkap ke atas,mataku mulai melihat sepasang betis Mbak
Nurul yang indah bentuknya.Sepasang betis yang indah ini masih
terbungkus kaus kaki warna krem yang agak tipis.Tanganku semakin
gemetar ketika ujung jubah biru itu aku singkap semakin ke atas
menyusuri kaki Mbak Nurul.Mataku kian membesar melihat ujung jubah
yang tengah aku tarik ke atas itu mulai melewati lutut waniat
berjilbab ini.Aku baru tahu,ternyata kaos kaki katun yang dipakai
Mbak Nurul cukup panjang, hampir seluruh betisnya tertutup oleh kaus
kaki krem yang dipakainya.Nafasku kian mendengus kasar menahan nafsu
birahiku saat ujung jubah itu aku singkap ke atas melewati kedua
lututnya,dan mataku nyaris tak berkedip melihat keindahan yang
terpampang dibalik jubah yang aku singkap semakin ke atas.Akhirnya
ujung jubah biru yang semula rapat menutup tubuh ibu muda ini
tersingkap hingga ke pinggangnya.Sepasang kaki wanita berjilbab itu
kini tidak lagi tertutup jubah panjang itu.

“Ohh..Mbak Nurul..”desisku dengan mata nyaris tak berkedip melihat
pemandangan di depanku.Sepasang paha putih Mbak Nurul yang telanjang
itu tampak mulus menggiurkan.Paha putih mulus itu masih terlihat
kencang dan bulat padat.Tetapi yang membuat tubuhku menggigil hebat
menahan birahi,ketika mataku menatap pangkal paha Mbak Nurul yang
telanjang.mataku melotot melihat kemontokan bukit kemaluan wanita
berjilbab yang masih tertutup celana dalam itu.Celana dalam biru yang
dipakai Mbak Nurul termasuk tipis untuk menyembunyikan gundukan
kemaluan ibu muda ini sehingga mataku secara samar, mampu melihat
bayangan bulu-bulu kemaluan dan belahan bibir kemaluan ibu muda
berjilbab ini.Tubuhku gemetar melihat keindahan yang luar biasa ini
dan batang kemaluanku terasa kian keras.
“Ohh..mbak Aaan..Ohhh”desisku gemetar dengan mulut ternganga melihat
keindahan di depan mataku.Terbayang kembali beberapa hari lalu,aku
selalu melihat Mbak Nurul adalah seorang wanita berjilbab lebar dan
berjubah panjang membuatnya terlihat begitu alim.Beberapa menit yang
lalu sebelum pulas terpengaruh oleh minuman dariku,Mbak Nurul masih
gugup dan terlihat malu ketika ujung jubahnya tersingkap yang hanya
memperlihatkan separuh betisnya.Namun saat
ini hampir tak kupercaya kalau aku telah melihat keindahan yang
selama ini tersembunyi di balik jilbab lebar dan jubah panjang Mbak
Nurul itu.Aku menelan ludah berkali-kali dengan birahi kian
menggelegak melihat pemandangan di depanku.Seorang perempuan berparas
cantik dengan jilbabnya yang lebar serta jubah biru bermotif bunga
tergolek dengan sepasang buah dada yang
menyembul telanjang dan bagian bawah jubahnya tersingkap hingga ke
perut memperlihatkan kemulusan sepasang pahanya dan celana dalam yang
dikenakannya.Tubuhku menggigil penuh birahi yang menggelegak melihat
keindahan yang langka ini.
Mbak Nurul masih terlihat pulas dalam pengaruh obat tidur yang
kucampurkan dalam minuman untuknya.Kedua mata di wajah cantiknya yang
terbalut jilbab lebar putih masih tertutup dengan rapat,walaupun
wanita berjilbab ini sempat merintih dan mengerang saat kurangsang
sepasang payudara di dadanya.Berulang kali aku menelan ludah
sementara penisku sudah mengeras oleh desakan birahi melihat keadaan
Mbak Nurul saat ini.Ibu muda tetanggaku yang selama ini tak pernah
kulihat kecuali wajah cantiknya dan telapak tangannya, saat ini
kulihat setengah telanjang tergeletak di depanku.Jilbab putih lebar
yang beberapa menit lalu masih rapi menyembunyikan kemontokan
dadanya,saat ini tersingkap ke atas dengan jubah yang terbuka pada
bagian dadanya dan BH yang tersingkap,sehingga sepasang buah dada
wanita berjilbab beranak dua yang selama ini tersembunyi,terpampang
menggiurkan tanpa penutup,.
Dengan birahi yang menggelegak,aku bergeser mendekati kaki Mbak Nurul
yang terbuka itu.Aku melihat sepasang betis yang indah itu masih
terbungkus kaus kaki warna krem yang cukup panjang hampir menutupi
betisnya.Dengan sedikit gemetar,aku mengulurkan tanganku melepas
sepasang kaus kaki warna krem itu dari kaki Mbak Nurul.Aku kembali
menelan ludah melihat kemulusan betis Mbak Nurul yang kini telanjang
di depanku.Aku sempat tersenyum teringat beberapa menit lalu,ketika
Mbak Nurul gugup terlihat separuh betisnya olehku karena jubah yang
dipakainya tersingkap.Namun setelah wanita berjilbab ini pulas dalam
pengaruh obat tidurku,aku bukan hanya mampu melihat betisnya namun
juga menjamahnya bahkan lebih.
Telapak kaki Mbak Nurul terlihat putih kemerahan,ketika tanganku
meraihnya terasa halus di tanganku.Beberapa saat aku mengelusnya
sebelum kemudian bibirku mulai menciumi telapak kaki yang bersih dan
halus itu.Nafasku memburu kian cepat ketika dengan bernafsu aku
menciumi dan menjilati telapak kaki wanita ini.Telapak kaki wanita
berjilbab yang telanjang itupun terlihat berkilat oleh bekas
jilatanku yang liar.Kemudian dengan penuh birahi,bibirku menyusuri
kaki Mbak Nurul semakin ke atas.Aku menciumi dan menjilati sepasang
betis wanita berjilbab ini yang tak pernah kulihat sebelumnya karena
selalu tertutup oleh pakaian panjangnya.Betis putih mulus yang indah
dan ditumbuhi rambut-rambut halus itu terasa hangat di bibirku dan
lidahku yang menjilatinya.Libidoku kian menggelegak saat bibir dan
lidahku menciumi serta menjilati betis indah Mbak Nurul yang tak
pernah kulihat sebelumnya ini.Nafasku terengah-engah oleh desakan
birahiku yang kian liar.
Saat bibir dan lidahku menciumi dan menjilati kemulusan betis Mbak
Nurul,tanganku menyusuri kaki wanita berjilbab ini kian ke
atas.Tanganku mengelus-elus paha mulus Mbak Nurul yang telanjang dan
bulat padat ini.Begitu halus, lembut dan hangat kulit Mbak Nurul aku
rasakan.Ketika menyentuh paha yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku
merasakan kehangatan yang makin terasa mengalir ke telapak
tangannya.Kemaluanku menjadi kian menegang keras dan membuat celanaku
terasa sesak dan ketat. Jantungku makin berdegup kencang ketika aku
meneruskan belaian tanganku makin jauh ke arah pangkal kaki waniat
berjilbab yang mulus. Kulit tanganku merasakan hawa yang makin hangat
dan lembab ketika tanganku makin jauh menggerayangi pangkal kaki
Mbak Nurul yang bak belalang itu. Gerakan tanganku terhenti ketika
tanganku mulai menyentuh gundukan daging yang begitu lunak dan
hangat,namun terasa masih terbungkus kain celana dalam. Beberapa saat
aku meraba-raba gundukan daging lunak hangat itu mengelus-
elusnya,yang ternyata kembali membuat Mbak Nurul merintih dan
mengerang oleh rabaanku pada gundukan di selangkangannya.Bahkan
semakin lama aku semakin gemas,sehingga kemaluan montok wanita
berjilbab yang masih terbungkus celana dalam itu bukan hanya aku elus-
elus,namun tanganku lantas meremas-remasnya penuh nafsu.

Aku sempat melirik wajah Mbak Nurul yang masih terbalut
jilbabnya,ketika wanita cantik ini merintih bahkan tubuhnya
menggeliat.Aku hanya menyeringai ketika aku melihat wanita berjilbab
ini tidak menunjukkan tanda-tanda sadar dari pengaruh obat
tidurku.Akupun kembali menciumi dan menjilati kaki telanjang ibu muda
berjilbab yang tak pernah kulihat mulusnya saat sebelumnya.Tanganku
masih meremas-remas kemaluan montok di selangkangan Mbak Nurul ketika
aku menciumi dan menjilati sepasang paha mulusnya.Sepasang paha putih
ibu muda berjilbab yang mulus itu terasa hangat di bibir dan lidahku
membuatku semakin terangsang oleh birahi.Paha yang bulat indah dan
ditumbuhi bulu-bulu halus itupun terlihat mengkilat oleh jilatan
lidahku dan ciuman bibirku.Aku melihat Mbak Nurul masih merintih-
rintih dan tubuhnya menggeliat-geliat,bahkan kian lama rintihan
wanita berjilbab itu kian terdengar jalang membuatku kian
bernafsu.Akhirnya ciuman dan jilatanku terhenti ketika bibirku telah
merasakan lembab dan hangatnya pangkal paha Mbak Nurul. Aku
menghentikan remasanku pada gundukan kemaluan Mbak Nurul yang masih
tertutup celana dalam biru.Celana dalam yang dipakai ibu muda ini
terlihat kusut karena remasan jari-jariku yang liar dan
bernafsu.Dengan birahi yang menggelagak tanganku kini menarik celana
dalam krem yang menutupi bagian tubuh Mbak Nurul yang paling pribadi
ini.Mataku seakan tak berkedip,ketika celana dalam yang dipakai Mbak
Nurul aku tarik ke bawah.Bermula dari tersembulnya rambut kemaluan
yang cukup lebat dan hitam itu,aku terus menarik turun celana dalam
itu. Dan aku seakan terpakau ketika aku menraik celana dalam itu kian
ke bawah,belahan kemaluan ibu muda yang kemerahan itu pun tersembul
begitu menggiurkan.Akhirnya sesaat kemudian bagian tubuh wanita
berjilbab yang paling tersembunyi inipun terpampang tanpa penutup di
depanku.Tubuhku mengigil oleh birahi melihat kemaluan telanjang Mbak
Nurul di depanku ini.Terbayang kembali di benakku ,akan sebuah hasrat
yang menjadi angan-anganku selama ini untuk menyingkap jubah Mbak
Nurul dan melihat keindahan di baliknya.Aku tak mengira bahwa
keinginanku akan terwujud siang ini tanpa kesulitan sedikitpun.

Mataku lekat menatap kemaluan Mbak Nurul yang ditumbuhi rambut cukup
lebat namun terlihat rapi.Dengan libido semakin menggelagak,aku
membuka kedua paha wanita berjilbab ini lantas aku membenamkan
kepalaku diantara kedua paha putih mulus itu.Bibirku segera menciumi
kemaluan wanita berjilbab yang ditumbuhi rambut cukup lebat
itu.Nafasku terengah-engah diantara kedua paha mulus Mbak
Nurul.Bibirku dengan bernafsu menciumi permukaan kemaluan ibu muda
ini dengan liar.Mbak Nurul makin jalang merintih dan
mengerang,tubuhnya menggeliat menahan rangsangan birahi di bagian
tubuhnya yang paling rahasia itu.Lidahkupun bergantian menjilati
permukaan kemaluan wanita berjilbab ini sehingga rambut kemaluan Mbak
Nurul terlihat basah.
Sambil membelai-belai rambut dan menjilati yang mengitari kemaluan
Mbak Nurul , Aku menghirup-hirup aroma harum khas kemaluan yang
menyengat dari kemaluan wanita berjilbab ini,lantas aku pun
meneruskan dengan jilatan ke seluruh sudut selangkangan Mbak Nurul .
Sehingga kini kemaluan wanita berjilbab di depanku basah oleh air
liurku.Tangankupun membuka bibir kemaluan Mbak Nurul lantas aku
julurkan lidahku ke arah klitoris dan menggelitik bagian itu dengan
ujung lidahku. Mbak Nurul yang masih belum tersadar dari pengaruh
obat tidurku makin jalang merintih dan tubuhnya makin kerap
menggelinjang,ketika bagian kewanitaan yang paling sensitif ini aku
jilati. Aku merasakan ada pijitan-pijitan lembut dari lubang vagina
Mbak Nurul yang membuat lidahku seperti dijepit-jepit. Makin lama
lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket yang
terasa asin di lidahku. Mbak Nurul kini makin keras mengerang dan
terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam
mimpi, ketika kemaluannya aku ciumi dan aku jilati. Pinggulnya mulai
menggelinjang dan kakinya ikut menggeliat.

Melihat tingkah Mbak Nurul yang begitu merangsang menggairahkan,aku
tak mampu menahan gelegak birahiku.Aku segera menurunkan celana
training beserta celana dalamku,sehingga mencuatlah batang penisku
yang besar dan panjang serta tegak mengeras kemerahan.Perlahan-lahan
kedua kaki Mbak Nurul kutarik melebar,sehingga kedua pahanya
terpentang. Kedua lututku melebar di samping pinggul wanita berjilbab
ini lantas tangan kananku menekan pada karpet, tepat disamping tangan
Mbak Nurul , sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah
merangkak di atas wanita ini.Tangan kiriku memegang batang
penisku.Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir
kemaluan Mbak Nurul yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar
itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan wanita
berjilbab tetanggaku ini. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut
Mbak Nurul dan badannya agak mengeliat, tapi matanya masih tetap
tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah
bibir kemaluan ibu muda berjilbab yang cantik ini.

Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan Mbak
Nurul . Dari mulut wanita berjilbab ini tetap terdengar suara
mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai
gelisah,agaknya Mbak Nurul mulai sadar. Aku tidak mau mengambil
resiko, sebelum Mbak Nurul sadar, aku sudah harus memasukkan penisku
ke dalam kemaluan ibu muda tetanggaku ini.
Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan
perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku
mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan wanita berjilbab ini.
Kelihatan sejenak kedua paha Mbak Nurul bergerak melebar, seakan-akan
tak mampu menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluannya.
Badannya tiba-tiba mulai bergetar menggeliat dan lantas kedua matanya
mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang
bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan dia siap untuk
berteriak. Dengan cepat aku memagut bibir Mbak Nurul untuk mendekap
mulutnya agar jangan berteriak. Karena
gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga
lagi,akibatnya seluruh berat pinggulku langsung menekan ke bawah,
sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam
lubang kemaluan Mbak Nurul dengan cepat.

Badan Mbak Nurul tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk
dirapatkan,sedangkan kedua tangannya terlihat refleks mendorong ke
atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi
tertahan oleh bekapan bibirku yang melumat mulutnya.
“Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.Kemudian
badannya mengeliat-geliat dengan hebat dan meronta-ronta, kelihatan
Mbak Nurul sangat kaget luar biasa melihatku tengah
menindihnya.Meskipun Mbak Nurul meronta-ronta hebat, akan tetapi
bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku
dengan rapat. Karena gerakan-gerakan wanita berjilbab
ini dengan kedua kakinya yang meronta-ronta itu, penisku yang telah
terbenam di dalam vagina Mbak Nurul terasa dipelintir-pelintir dan
seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina ibu muda ini.
Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.

Cukup lama wanita berjilbab ini meronta-ronta hebat sebelum akhirnya
rontaan Mbak Nurul ini mulai melemah .Nafasnya memburu dengan mata
yang menyorot tajam ke arahku penuh kemarahan dan kebencian.Wajah
yang masih terbalut jilbab putih lebarnya itu kini merah padam,namun
kemudian mata yang menyorot tajam itu terpejam,bahkan air matapun
mengalir deras dari kedua matanya membasahi jilbab putih yang masih
membalut wajahnya.Aku tidak memperdulikan semua itu bahkan aku justru
mulai menggerakan penisku yang terjepit dalam kemaluan Mbak
Nurul .Aku terus menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di
dalam liang kemaluan ibu muda yang hangat itu. Liang itu berdenyut-
denyut, seperti mau melumat kemaluanku. Rasanya nikmat luar
biasa.Sembari terus menggerakan penisku naik turun,tanganku kembali
menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat
itu.Tanganku meremas perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya
bagian puting susu yang sudah mencuat ke atas. Beberapa menit
kemudian aku melihat kian lama air mata dari mata Mbak Nurul yang
terpejam mulai menyusut bahkan kembali aku merasakan,wanita berjilbab
ini mulai kembali terengah seperti sebelum tersadar dari pengaruh
obat tidurku.

Dengan dada berdebaran melihat perubahan pada Mbak Nurul ,aku
melepaskan lumatan bibirku pada mulutnya dan aku nyaris
terpekik,ketika aku melepaskan bibirku dari mulut Mbak Nurul.Ternyata
mulut Mbak Nurul tengah merintih dan mengerang,membuatku kian liar
menggerakan penisku naik turun pada kemaluan ibu muda ini.Seakan aku
baru menyadari kalau wanita cukup lama ditinggal suaminya mencari
nafkah ke luar negeri,sehingga walapun mungkin hatinya menolak
perlakuanku,namun tubuhnya tidak bisa menyembunyikan kenikmatan yang
didapatnya.Bahkan semakin lama aku merasakan pinggul Mbak Nurul ikut
bergoyang mengikuti gerakan penisku yang naik turun dalam jepitan
kemaluannya.Semakin lama rintihan Mbak Nurul kian jalang dan
tubuhnyapun menggelinjang merasakan nikmat yang lama tak didapatinya
walaupun matanya masih terpejam.Dan akupun merasakan semakin nikmat
luar biasa yang memelintir penisku dalam vagina ibu muda berjilbab
ini.

Cukup lama tubuhku naik turun menyetubuhi ibu muda berjilbab
tetanggaku ini.Nafasku terengah disertai desahan kenikmatan di atas
tubuh Mbak Nurul yang juga merintih dan menggelinjang dengan
jalang.Semakin lama aku semakin merasakan nikmat pada penisku
sehingga beberapa menit kemudian aku merasakan hendak sampai ke
puncak kenikmatanku.Dengan sepenuh tenaga aku menekan pinggulku kuat-
kuat sehingga ujung penisku menyentuh dasar kemaluan Mbak Nurul lalu
dengan geram yang cukup keras aku menuntaskan kenikmatan luar biasa
yang kurasakan saat penisku memuntahkan cairan hangat cukup banyak
dalam liang kemaluan Mbak Nurul .

Aku menggeram penuh kenikmatan “Ahhhhh..Mbak
Nuruuullll..Ahhhhhh..Enaaakk.”
desahku sambil memeluk Mbak Nurul erat-erat.Beberapa saat aku
menikmati orgasmeku sebelum
akhirnya aku lunglai di atas tubuh wanita berjilbab ini.Nafasku
terengah-engah letih namun aku merasakan kenikmatan yang luar biasa
yang sulit terlukiskan.

Baru sekejap aku lunglai,aku tersentak ketika aku merasakan tubuh
Mbak Nurul bergetar hebat,lantas tanpa aku duga tangannya memelukku
kuat-kuat dan kedua pahanya melingkar memeluk pinggangku dengan
ketat.Wanita berjilbab ini memiawik kenikmatan ketika kurasakan
penisku yang masih terjepit dalam kemaluannya terasa tersedot-sedot
sebelum akhirnya terguyur cairan hangat yang membasahi batang
penisku. . “Ahhh..sssahhhh…enaaaaak…ahhhhhhh”pekik Mbak Nurul
yang masih berbalut jilbab putih sambil memelukku tubuhku kuat-
kuat.Rupanya wanita berjilbab ini telah sampai pada puncak
kenikmatannya.Beberapa saat aku merasakan ibu muda berjilbab ini
dalam orgasme hingga akhirnya kedua tangannya yang semula memelukku
terkulai lemas dan kedua kakinya yang semula menjepit pinggangku
kembali tergolek lemas.Aku pun segera mencabut kemaluanku dan
terlentang di sebelah Mbak Nurul yang terpejam kenikmatan.

Beberapa saat suasana sunyi,hanya terdengar nafasku dan nafas Mbak
Nurul yang berangsur normal.Namun beberapa saat kemudian aku
dikagetkan oleh Mbak Nurul yang tiba-tiba menjerit histeris.Aku
tergagap bangun dan kulihat wanita berjilbab ini duduk dengan
menatapku penuh kebencian dan kemarahan,bibirnya terlihat gemetar
dengan wajah yang merah padam.Tubuhnya pun terlihat menggigil hebat
dengan nafas yang memburu.

“Kenapa Mbak?..bukankah Mbak Nurul juga ikut menikmati??”ujarku
sambil tersenyum penuh arti kepada wanita tetanggaku ini

“Tidaaaaaaaaaaaak..!!!!!!!!”pekik Mbak Nurul membuatku kaget.

Tapi belum sempat aku berkata kembali, tiba-tiba Mbak Nurul telah
bangkit lantas membenahi jilbab dan pakaiannya dengan tergesa-
gesa.Aku hanya mampu memandangnya ketika wanita berjilbab ini
kemudian berlari keluar dari rumahku.Wajah cantiknya terlihat merah
padam,dan aku lihat air mata mengalir menyusuri pipinya.

Beberapa saat aku termangu-mangu memandang kibaran jilbab putih yang
lebar yang dipakai Mbak Nurul, saat ibu muda ini berlari keluar dari
rumahku menuju rumahnya.Setelah wanita berjilbab itu hilang dari
pandanganku aku menyeringai puas..

“Ternyata aku tak hanya mampu melihat keindahan tubuh yang selalu
tertutup jilbab dan pakaian panjang itu,bahkan aku juga mampu
menikmatinya..hehehehe..”bisikku sambil terkekeh.

Aku masih tenggelam dalam lamunanku ketika akhirnya aku dikagetkan
suara Faiz yang rupanya bangun dari tidurnya di kamarku.

“Oom Faiz mau pulang ” katanya .

Aku tersenyum memandang anak sulung Mbak Nurul ini. .

“Ya hati-hati yah..salam buat ibumu..ibumu memang
cantik,mulus,sintal,dan hebat luar biasa,cah
bagus …..hehehehehehe!!”kataku sambil terkekeh membuat bocah cilik
ini terheran-heran.(Tamat)

DIAN INDRI, SEORANG ISTRI BERJILBAB DARI LERENG LAWU

Indri adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 25 tahun. Wanita cantik ini terlihat alim dengan jilbab lebar serta jubah panjang dan kaus kaki sebagai ciri Muslimah yang taat, apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya. Dalam kehidupan seharinya wanita berjilbab ini bekerja sebagai karyawan counter HP yang cukup ternama di Karanganyar. Karena kesibukannya mengurus rumah tangganya, maka indri memohon agar ditempatkan di tawangmangu yang notabene dekat dengan rumahnya. Dalam counter TZN ditawangmangu tersebut hanya dikelola oleh indri dan 2 orang laki-laki rekan kerjanya.

Pagi hari sekitar pukul 8.00 pagi, suasana counter TZN ditawangmangu sangat sepi, tidak seperti hari biasanya banyak yang beli pulsa atau transaksi jual beli HP. Dengan jilbab putih yang lebar warna putih, serta pakaian panjang sampai diatas lutut berwarna biru dipadu dengan celana panjang warna hitam serta kaus kaki berwarna krem membuat indri tampak sangat cantik dan alim.  Kebetulan hari itu indri tidak memakai jubah yang biasa dikenakannya. Indri duduk dibelakang etalase bersama teman laki-lakinya yang bernama nanda  karena kebetulan hari itu jatahnya temannya yang bernama nanang libur. Nanda sudah beristri yang juga berjilbab yangditempatkan di TZN pusat di karanganyar.
Pagi itu suasana counter TZN tawangmangu memang sangat sepi. Belum ada satupun pelanggan yang beli pulsa atau sekedar melihat-lihat HP baru.
Sebentar kemudian Nampak mendung tebal bergayut diatas kota kecamatan yang terletak dilereng lawu tersebut. Jarum jam menunjukkan jam 8.30 pagi, tiba-tiba saja terlihat kilat disertai Guntur kemudian disusul hujan yang lebat. Air hujan bagai tercurah dari langit diatas bumi tawangmangu. Suasana tersebut menambah sepi suasana counter tersebut, karena jam segitu adalah jam kerja dan jam sekolah. Sementara orang yang tidak beraktifitasmenjadi malas keluar karena hujan deras.
Tak sengaja Indri menoleh kesamping, Ups..hati Indri tergetar ketika menyadari nanda ternyata juga sedang memperhatikanya.Laki-laki tersebut  terlihat gugup ketika mata Indri memergokinya.  Segera  aja dia membuang muka, di mata Indri nanda terlihat cukup baik dan santun, usianya mungkin sekitar 29 tahunan. Indri hanya tersenyum melihat kegugupannya.
“Malah hujan mas?’ Indri mengawali pembicaraan.
Nanda menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk. Entah mengapa kemudian Indri menjadi sangat akrab dengan teman kerjanya tersebut,padahal Indri bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki lain.

Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Indri membandingkan Nanda dengan suaminya. Indri melihat tubuhnya lebih tinggi dibanding dengan suaminya, nanda lebih atletis dan tegap. Dengan  dada berdesir,Indri akhirnya menyadari kalau wajah Nanda mirip sekali dengan suaminya. Wanita berusia 25 tahun ini bagaikan lupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan Nanda. Ketika berulangkali laki – laki ini memuji kecantikan wajahnya, Indri menjadi salah tingkah. Ibu rumah tangga yang aktif ikut pengajian salah satu ormas besar disolo ini merasa tersanjung dengan pujian laki-laki tersebut.
“Ah mas Nanda..”desis Indri dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Indri merasa senang.
“Bener kok mbak..mbak begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh yang jadi suami Mbak..”kata Nanda seraya lekat memandang wajah wanita berjilbab lebar ini.

“Aihh..mas Nanda..udah..udah”seru Indri gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Nanda meringis.
Namun sesaat Indri kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami, apalagi dia adalah seorang wanita muslimah yang mengenakan jilbab.  Wajah Indri terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Nanda tersenyum-senyum setelah dicubit.
“Jari mbak Indri…halus..lentik..”desisnya sambil tersenyum, namun ibu muda satu anak ini tak lagi menanggapinya. Indri mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh dari laki – laki di sampingya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan wajah Nanda dengan suaminya  yang membuat Indri bagaikan hanyut.
Pukul  9.30 pagi menjelang siang,  suasana counter HP TZN dan sekitarnya semakin sepi.  Hujan begitu deras di luar counter menimbulkan suara deru yang cukup keras.  Wanita berjilbab ini melihat jalan raya tawangmangu yang menjadi sepi kecuali mobil yang berseliweran.  Indri melirik ke sebelah, Indri  kembali terhanyut wajah rekan kerjanya  yang mirip sekali dengan suaminya. Baru sejenak pikiran Indri menerawang, mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya.  Indri bagai tersengat arus listrik karena terkejutnya, namun sedetik kemudian Wanita berjilbab lebar ini membeku bagaikan menjadi patung es, ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan laki – laki di sampingnya.  Tubuh wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Nanda mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup baju dan celana panjang warna hitam yang dikenakannya. Entah kenapa, Indri hanya mampu menggigit bibir ketika tangan Nanda mulai nakal melepas kancing baju yang dikenakannya pada bagian dada, ,sehingga beberapa kancing baju yang dikenakan ibu muda berjilbab  inipun terlepas bagian dadanya.
Badan Indri kian menggigil,ketika tangan Nanda mulai menyusup di balik baju yang kenakannya. Perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan laki – laki itu mengelus dan meremas buah dadanya beberapa kali.  Lantas wanita berjilbab lebar  ini merasakan tangan laki – laki ini baju bagian bawahnya kemudian bergerak mengelus bagian bawah perutnya. Sesaat kemudian kedua tangan nanda  membuka pengait celana panjang yang dikenakan oleh indri dan membuka restling celananya sekaligus  kemudian mulai mengelus elus bagian selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam warna putih.
Ingin rasanya Indri menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah terlarang miliknya  itu,namun entah mengapa semuanya terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil  menahan birahi ketika tangan Nanda mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke duburnya..beberapa kali Indri merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus- elus tangan Nanda dan diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Indri  justru membuka kedua pahanya  kian lebar sehingga tangan Nanda kian leluasa menggerayangi kemaluannya  beberapa saat.
Indri mulai mendesah perlahan, ketika tangan Nanda terasa menyusup ke balik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur. Jemari tangan Nanda menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah lubang kemaluannya. Wanita berjilbab lebar ini  nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir lubang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Nanda.  Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluannya bukanlah suaminya.  Indri mulai menggelinjang saat jemari tangan Nanda mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa
saat lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibuka dan jemari tangan Nanda pun segera melesak ke dalam lubang kemaluan yang telah mengeluarkan satu orang anak tersebut. Tubuh Indri gemetaran dan mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Nanda lantas dipilinnya lembut membuat wanita berjilbab lebar  ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya.
“Ohh..aahhhh…mmhhh…enghhh..sshhh”‘desah Indri lirih dengan tubuh menggelinjang,  menahan nikmat di daerah selangkangannya.
Indri tak lagi menghiraukan keadaan counter  yang pintunya terbuka lebar apabila tiba-tiba ada  pelanggan yang masuk. Yang dirasakan wanita berjilbab lebar  ini adalah kenikmatan yang menjalar ke
sekujur tubuhnya, oleh jemari tangan Nanda di lubang kemaluannya.
“Ahh..sshh…mas Nandaa..jangaaan”rintih Indri lirih namun terasa nikmat luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang di kursi counter yang kecil tersebut. Untunglah hujan begitu deras, sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya, mata Indri
melirik ke wajah Nanda. Namun betapa terkejutnya indri ketika melihat ternyata laki – laki ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.

“Mas Nanda!!”pekik Indri lirih karena kaget.
”jangaan..ohhh..mas nanda..jangaan” Namun Nanda tak menghiraukan pekikan wanita berjilbab lebar  ini. Wanita  ini merasakan jari-jari tangan Nanda kian dalam memasuki lubang kemaluannya.  Indri menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Nanda menyentuh dinding lubang  kemaluannya itu. Rasa  nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Wanita berjilbab lebar ini yang membuatnya kian tersengal. Indri merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut- denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat.

“ohh ..jangaaaan… jangaan..mas…”desah Indri lirih.
Wanita berjilbab lebar ini masih menyadari bahwa dia berada di counter yang pintunya terbuka lebar  sehingga Indri  khawatir jika tiba-tiba ada pelanggan yang masuk meskipun diluar hujan justru  bertambah deras. Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka yang tertutup oleh etalase HP , membuat kekurang ajaran Nanda ini leluasa dinikmatinya. Wanita berjilbab lebar ini hanya pasrah dalam kenikmatan, ketika bagian terlarangnya itu diobok-obok Nanda dengan tangannya.  Mata wanita berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar biasa pada kemaluannya itu. Hanya desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan tubuh yang kian liar di atas kursi kecil dalam counter tersebut, Indri hampir mencapai puncak kenikmatannya , ketika mendadak sebuah sepeda motor yang parkir didepan counterTZN.  Kemudian Nampak seorang pemuda melepas jas hujan kemudian masuk kedalam counter nya.
“monggo mas…” ujar indri dalam bahasa jawa ketika pemuda tersebut masuk kedalam counter.
Sementara nanda bergeser ke belakang lemari kasir yang tertutup kaca tinggi, membersihkan jari tangannya yang penuh lendir kewanitaan indri setelah hampir 30 menit lebih mengobok obok kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut.
“Pulsa mbak, XL 5000” Jawab pemuda tersebut sambil memandang aneh wajah indri karena masih membayang diraut wajah wanita berjilbab lebar ini seperti habis menahan perasaan sesuatu.
“oh ya ini silahkan ditulis nomornya mas” Balas indri sambil meraih HP server pengisi pulsa.
Beberapa saat kemudian pemuda tersebut minta diri setelah membayar pulsa yang dibelinya , sementara hujan diluar masih tercurah dari langit justru semakin deras. Bahkan beberapa saat kemudian jalan raya tawangmangu tersebut tergenang oleh banjir  akibat curah hujan yang cukup deras. Indri berniat untuk duduk dikursi semula ketika tiba-tiba kedua tangan nanda melingkar dipinggang wanita berjilbab lebar ini.
“Udah mas… malu nanti jika ada pembeli masuk secara tiba-tiba” Ujar indri sembari tangannya mencoba melepas tangan nanda yang melingkari pinggangnya.
“Gak usah khawatir mbak, hujannya tambah deras kok. Orang males akan keluar, mending kita menikmati  hari ini dengan puas mumpung ada kesempatan mbak”  Balas nanda sambil menarik tubuh indri agak ke belakang etalase.
“mas … jangaan” desah indri ketika nanda mengajaknya duduk dilantai  bawah  yang beralaskan karpet warna hijau.
Indri pun akhirnya menyerah ketika nanda membantunya duduk dengan kedua kaki diselonjorkan dengan posisi mengangkang sedikit ditekuk pada lututnya sementara kepala dan tubuh indri bersandar pada etalase yang agak tinggi.. Nanda kemudian menarik celana panjang  yang dikenakan indri hingga terlepas, sehingga kelihatan kemaluan yang masih tertutup celana dalam serta paha mulus dan kaki  wanita berjilbab lebar ini.
“Aih .. masss..jangann ..!!”jerit Indri spontan ketika celana  panjangnya dilepas oleh nanda.  Badan Indri menggigil melihat rekan kerjanya tersebut mulai mengelus-elus kemaluannya yang terbungkus celana dalam.
“mas.. bagaimana nanti jika ada yang datang..malu…” Desah wanita berjilbab lebar ini ketika menyaksikan tangan nanda melepas celana dalamnya.  Beberapa saat kemudian nanda tersenyum lebar menyaksikan kemaluan rekan kerja wanitanya yang berjilbab tersebut terpampang bebas memamerkan bulu-bulu kemaluannya yang lebat.
Nanda kemudian menggeser duduknya bersandar lemari kasir yang besar dan tinggi,  kemudian menarik tubuh indri yang sudah telanjang bagian bawahnya. Diletakkannya tubuh indri disela kedua kakinya yang terjulur terbuka, sehingga pantat indri melekat pada selangkangan nanda.  Indri pun pasrah apa yang dilakukan oleh rekan kerjanya tersebut, disandarkan kepalanya di dada nanda sementara tangannya bertumpu pada paha nanda yang mengangkangi pantatnya.
“Mas…” desah indri ketika sesaat kemudian,Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan, tangan kiri Nanda itu menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup BH.  Lantas salah satu tangan nanda turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya yang telah terbuka.

“Jangaan.. mas Nandaa..”desah Indri dengan cemas dan khawatir jika ada pembeli yang datang.  Namun laki- laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 25 tahun ini. Indri menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan
suaminya ini dalam posisi duduk membelakangi laki-laki itu.
“Jangaan.. mas Nandaa….sebentar lagi hujan reda..” desah Indri masih dengan wajah cemas.
Nanda terpengaruh dengan kata-kata Indri, diliriknya suasana didepan counter.  Memang hujan mulai surut tidak sederas satu setengah jam yang lalu. Indri menggigil dengan tubuh kejang ketika kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan lelaki rekan kerjanya itu semakin dalam mengobok obok lubang kemaluannya.  selama ini memang Nanda selalu melihat Indri dalam keadaan memakai pakaian panjang tertutup rapat dan jilbab yang lebar, namun Nanda dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Nanda tidak menyangka kalau bagian tubuh Indri yang selama ini tersembunyi, pagi  ini dapat dinikmatinya. Celana panjang dan celana dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di disamping etalase. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya yang cukup  lebat. Nanda kagum melihat kemaluan Indri yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Jangaan..mass..hentikaaan… “ pinta Indri dengan suara bergetar menahan nikmat , ketika wanita alim ini merasakan tangan Nanda meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang. Mulut Indri mulai merintih dan tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang ketika wanita ini merasakan tangan kanan rekan kerjanya tersebut mengelus-elus dan menelusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Nanda menguakkan bibir kemaluan Indri yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita berjilbab lebar  ini mengejang hebat saat tangan kanan  lelaki itu menyeruak ke lubang kemaluannya.  Tubuhnya bergetar ketika jari tangan laki-laki tersebut menyentuh klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan erangannya ketika tangan lelaki itu menyentuh dan mengorek-orek klitorisnya,dan menit-menit selanjutnya Indri semakin mengerang jalang  .
“Hmmm…, bagaimana  Mbak Indri….enak kan..” kata Nanda itu sambil terus menusuk-nusukkan jarinya kedalam  kemaluan wanita berjilbab lebar  rekan kerjanya tersebut.
“Mmmfff…enak kan Mbak ….nnghhh…” kata Nanda di belakangnya sambil menggerakkan jari tangannya keluar masuk lubang kemaluan wanita berjilbab lebar ini  dengan napas terengah-engah. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Indri, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita berjilbab lebar  yang alim ini menggigit bibirnya.
Indri tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini kembali menyusup ke balik baju panjangnya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka.

“Ayo Mbak Indri….ahhhh… …nikmati…oohhhh….nikmat sekali kan….?” Nanda  terus menggerakkan jari tangannya  yang terjepit lubang kemaluan wanita muda yang alim ini.
Indri menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa nikmat dan malu.  Tapi ia tak mampu, Indri mendesah dan mengerang dengan  tubuh menggelinjang jalang dan akhirnya dalam waktu beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar ini menjerit  tertahan saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu  yang cair kental menyembur keluar dari dalam rahimnya sehingga meleleh melalui lubang kemaluannya dan menetesi karpet dibawahnya.Tubuh Indri langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya terus mengaduk lubang kemaluannya dengan jari tangannya. Indri kembali mendesah, saat perlahan Nanda menarik keluar jari tangannya yang digunakan mengobok-obok kemaluan wanita berjilbab lebar ini.
Sesaat kemudian nanda berdiri dan berjalan keluar untuk melihat suasana, ternyata hujan kembali deras mengguyur tawangmangu. Jalanan masih banjir , sementara jam menunjukkan pukul 11.45.
“Mbak kita istirahat bentar, kemudian makan trus sholat kemudian nanti kita lanjutkan lagi. Mumpung sepi dan hujan deras mbak, jadi gak ada yang mengganggu.” Ujar nanda sambil tersenyum.
“Lanjutkan apa mas…?” Tanya indri tergagap
“He..he… saya kan belum merasakan nikmatnya kemaluan saya menyodok kemaluanmu mbak, tanggung mbak mumpung ada kesempatan…” kata nanda sambil meremas remas buah dada indri, sementara indri menjadi bingung.
“Nanti kita melakukannya di kamar belakang itu aja mbak..” kata nanda sambil menunjuk kamar kecil dibelakang etalase yang hanya muat untuk tidur 2 orang tersebut. Kamar tersebut sebenarnya digunakan untuk sholat dan tidur nanang dimalam hari jika tidak libur.
Indri pun hanya bisa pasrah, sesaat kemudian indri keluar counter seperti biasa untuk beli makan siang para pegawai counter. Sementara indri pergi, nanda segera menyiapkan minuman yang sudah ditaburi obat perangsang sex. Sepuluh menit kemudian indri kembali ke counter membawa 2 bungkus nasi. Mereka berdua pun segera makan, kemudian bergantian sholat dzuhur.
Hujan masih turun justru semakin deras seolah memberi  kesempatan laki laki dan ibu muda berjilbab tersebut untuk melanjutkan perselingkuhan. Setelah sholat nanda menengok keluar memastikan suasana aman dan mendukung, karena nanda berniat menikmati tubuh montok rekan kerjanya tersebut sampai puas. Setelah merasa aman nanda masuk dan melihat indri sedang menghitung stok vhoucer, tanpa berkata sepatah katapun nanda langsung memeluk indri dari belakang.
Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan,kedua tangan Nanda itu menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup baju
dan bra. Lantas salah satu tangan lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar baju panjang yang dipakainya.
“Masss.. ahh,,hh..”desah Indri sambil menghentikan pekerjaannya menghitung stok voucher.
Nanda tersenyum, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 25 tahun ini. Indri menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan
suaminya ini dalam posisi berdiri membelakangi laki-laki itu.
“Aahhh.. enghh….mmhh.. .ohhh” desah Indri merasakan kenikmatan pada kemaluan dan buah dadanya .
Nanda  berlutut di belakang pantat Indri, sementara kedua tangan indri berpegangan pada lemari khusus kasir tersebut.   Indri menggigil dengan tubuh kejang ketika kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan lelaki rekan kerjanya itu  menarik turun celana panjang sekaligus celana dalamnya. Tubuh Indri gemetar oleh rasa malu dan nikmat ketika tanpa diduganya, Nanda menyingkap bagian bawah baju birunya ke atas sampai ke pinggang. Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang bulat karena dirinya sudah tidak memakai celana dalam lagi. Nanda kembali merasa takjub melihat istri rekan kerjanya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat kemulusan tubuh indri  yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat. Pertama kali Nanda melihat Indri, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih ini walaupun sebenarnya Nanda juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan
dengan Indri wajah istrinya tidak ada apa-apanya. Namun kealiman wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya merasa segan juga disamping Indri adalah istri teman
pemilik TZN. Tetapi seringkalinya dia bertemu  membuat Nanda semakin terpikat dengan kecantikan
wanita berjilbab lebar ini. selama ini memang Nanda selalu melihat Indri dalam keadaan memakai pakaian panjang dan jilbab yang lebar, namun Nanda dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini
melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Nanda tidak menyangka kalau bagian tubuh Indri yang selama ini tersembunyi, hari ini dapat dinikmatinya.
Muka Indri merah padam ketika diliriknya, mata Nanda masih melotot melihatnya yang setengah telanjang. Celana dalam dan celana panjang  yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah
kakinya setelah ditarik turun oleh Nanda. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Nanda. Belahan pantat Indri yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta
putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat indri terlihat belahan bibir kemaluan wanita rekan kerjanya yang kemerahan terlihat menggiurkan.
“Mbak Indri..Kakimu direnggangkan. Aku ingin melihat memekmu lagi …” desis Nanda sambil berjongkok menahan birahinya melihat bagian kehormatan wanita rekan kerjanya.
Wanita berjilbab lebar ini pasrah, ia  merenggangkan kakinya.  Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan.  Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya yang cukup lebat namun terlihat rapi. Nanda kagum melihat kemaluan Indri yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Masss..ohhh..emmmhh…sudah mas… “ pinta Indri dengan suara bergetar menahan nikmat, ketika wanita alim ini merasakan tangan Nanda meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang.
Namun Nanda seolah tak mendengarnya justru  tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Indri lantas mendekatkan wajahnya menciumi pantat mulus yang montok itu. Indri menggeliat ketika lidah Nanda mulai menyentuh anusnya. Mulut Indri mulai merintih dan tubuh ibu muda berjilbab ini
mengejang ketika wanita ini merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Nanda menguakkan bibir kemaluan Indri yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita berjilbab lebar ini mengejang hebat saat lidah lelaki
itu menyeruak ke lubang kemaluannya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya.  Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan erangannya ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya, dan menit-menit selanjutnya Indri semkin mengerang  jalang  oleh birahi ketika nanda seakan mengunyah- ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Indri belum pernah diperlakukan seperti ini  oleh suaminya.
“Hmmm…, nikmat sekali kan  Mbak Indri….?” kata Nanda sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri wanita berjilbab lebar tersebut. Sementara  itu tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin wanita berjilbab lebar tersebut.

“Aihhhh…eungghhhh….” Indri mengerang dengan mata mendelik, ketika beberapa saat kemudian sesuatu yang besar,panjang dan hangat mulai menusuk kemaluannya melalui belakang.
Tubuh wanita berjilbab ini mengejang ketika menyadari kemaluannya tengah dimasuki penis Nanda  sementara wanita berjilbab lebar  ini hanya bisa pasrah. Hingga sekejap kemudian Indri merasakan batang penis Nanda yang jauh lebih besar dan panjang di banding milik suaminya, telah bersarang di lubang kemaluannya hingga menyentuh rahimnya. Tubuh Indri hanya mampu menggelinjang ketika Nanda mulai menggerakan penisnya  dalam jepitan kemaluannya.
“Mmmfff…enak juga bersetubuh sambil berdiri….nnghhh…oohhh ” kata Nanda di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah.
Indri dapat merasakan penis Nanda yang kini tengah menusuk-nusuk lubang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya. Indri tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar
kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik bajunya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka.
“Ayo Mbak Indri….ahhhh… …nikmati…ahh….nikmati….” Nanda itu terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit lubang kemaluan wanita muda yang alim ini. Indri memejamkan matanya,  menikmati  terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa nikmat  dan malu. Indri mendesah dan mengerang dengan tubuh menggelinjang jalang dan akhirnya dalam waktu beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar
ini menjerit saat ia meraih puncak kenikmatan. Tubuh Indri langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya
selangkah lagi sampai ke puncak. Nanda terus mengaduk lubang kemaluan indri dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini. Kedua tangannya mencengkeram payudara Indri yang padat dan montok dengan
kuat. Sesaat kemudian nanda menyingkap dan melepas semua kancing baju yang dikenakan  indri hingga terlihat bra yang dikenakan indri, kemudian kembali diremas-remasnya buah dada yang ranum tersebut hingga indri meintih-rintih dan mendesah.
“Ohhh …mmhhh …enghhh”desah indri ketika sekali cairan kemaluannya menyembur menyiram penis nanda yang sedang mengaduk aduk kemaluannya.
Indri  yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam lubang kemaluannya gantian disembur cairan hangat mani dari penis Nanda yang terasa banyak membanjiri lubang lubang kemaluannya. Indri kembali merintih, saat perlahan Nanda menarik keluar penisnya yang lunglai.
Sementara  hujan diluar turun semakin deras disertai dengan Guntur.
Rupanya nanda belum puas setelah menyetubuhi tubuh montok wanita berjilbab lebar yang menjadi rekan kerjanya tersebut. Sesaat kemudian nanda meremas remas buah dada indri  yang menegang seperti dua buah gunung kembar.
“mas sudah mas… aku lelah banget” pinta indri sambil menoleh kebelakang
“satu ronde lagi aja mbak… tanggung nih..” kata nanda sambil meremas buah dada wanita berjilbab lebar tersebut. Kemudian sambil terus meremas remas buah dada indri dari belakang, nanda mengajak indri berjalan ke kamar belakang tanpa memperhatikan celana  panjang dan celana dalam milik indri yang masih teronggok di samping lemari kasir. Setelah sampai di kamar belakang etalase tersebut, Nanda menelentangkan indri dalam keadaan hanya memakai jilbab lebar warna putih dan baju panjang warna biru yang sudah terbuka hampir semua kancing bajunya. Sekejap kemudian tangan nanda terulur kembali meremas-remas kedua susu mengkal milik wanita berjilbab lebar tersebut.
<!–[if gte vml 1]>
Tanpa membuang waktu nanda kemudian melucuti baju panjang dan BH yang dipakai indri sekaligus. Mata nanda  melotot buas ketika memperhatikan lubang kemaluan indri yang tampak membukit.  Gundukan di tengah selangkangan yang tampak menonjol membuat penis nanda terasa kian keras menegang oleh birahi dan nanda  tak tahan mengulurkan tangannya  meremas-remas bukit kemaluan yang montok milik  Indri. Indri tersentak ketika tangan nanda meremas-remas bagian selangkangannya yang masih berlepotan cairan kewanitaannya, namun pengaruh obat perangsang sex  yang diminumnya membuat wanita berjilbab lebar ini hanya bisa mendesah. Tubuh ibu muda yang alim ini hanya menggeliat-geliat saat selangkangannya diremas remas oleh tangan nanda tanpa jemu. Mulutnya mendesah-desah dengan ekspresi yang membuat libido nanda kembali  semakin terangsang. Nanda terkekeh melihat gelinjangan ibu muda berjilbab  yang alim ini saat bagian selangkangannya diremas remas-remas. Puas meremas-remas tonjolan bukit kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut, mata nanda kembali  memandang wanita berjilbab lebar ini yang terlentang di atas kasur ini dari ujung
kepalanya yang masih terbalut jilbab hingga ke kakinya.
Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan dan muncul sebuah sensasi sendiri saat nanda berhasil melihat bagain kemaluan wanita berjilbab lebar  yang cantik seperti Indri.  Tangan nanda  memang telah merasakan kekenyalan bukit kemaluan Indri,  saat meremas-remas sebelumnya.
Tetapi ketika melihat  bentuknya pada saat terlentang dalam keadaan telanjang  ternyata sangat merangsang birahi. Nanda memperhatikan wajah Indri yang terlentang di depannya, wajah ayu berbalut jilbab lebar itu terlihat semakin ayu menggemaskan.
Wajah  wanita berjilbab lebar tersebut memperlihatkan ekspresi wanita yang tengah terlanda birahi. Nanda menyeringai sejenak sebelum kemudian membenamkan wajahnya  di tengah
selangkangan Indri yang terasa hangat. Hidungnya mencium bau kewanitaan Indri yang segar dan wangi, jauh sekali perbedaannya dibanding bau kewanitaan istrinya. Nanda semakin mendekatkan wajahnya ke
arah bukit kemaluan Indri, bahkan hidungnya telah menyentuh kelentit  pada kemaluan indri.  Dengan nafas yang terengah-engah menahan birahi, lidahnya terjulur menjilati kelentit yang menonjol di antara bibir kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut.  Saat lidahnya mulai menyapu kelentit Indri,  tiba-tiba pinggul wanita berjilbab ini menggelinjang dibarengi desahan ibu muda berjilbab ini.
“Ahh…ahhhhh..ahhh”desah Indri yang membuat libido nanda semakin menggelegak.
Nanda semakin bernafsu menjilati dan menciumi bukit kemaluan Indri yang semakin becek oleh cairan kemaluannya. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kemaluan Indri atau bibir nanda menciumnya dengan penuh nafsu, wanita berjilbab  berkulit putih ini menggelinjang dan mendesah- desah penuh birahi.  Lidah dan bibir nanda seakan berebut merambah sekujur permukaan bukit kemaluan Indri .
“Ouhhhh….Mbak Indri……”desis nanda melihat gundukan bukit kemaluan Indri yang kini tak lagi tertutup celana dalam tersebut.
Bibir kemaluan Indri terlihat merekah kemerahan dengan kelentit menonjol kemerahan di tengahnya.
Bulu-bulu kemaluan yang lebat, tampak kontras dengan putihnya bukit kemaluan wanita berjilbab  tersebut. Nanda melihat kemaluan Indri sudah basah oleh rangsangan  sebelumnya, bahkan ketika nanda menguakkan bibir kemaluan wanita PKS ini cairan kenikmatan nya jatuh menetes membasahi kasur. Nanda menjadi sangat terangsang melihat hal ini.  Dengan birahi yang kian menggelegak lidah nanda menyapu kemaluan telanjang di antara paha wanita alim ini. Nanda merasa paha   Indri bergetar lembut ketika lidahnya mulai menjalar mendekati selangkangan wanita berjilbab lebar ini. Indri  menggeliat kegelian ketika akhirnya lidah nanda sampai di pinggir bibir kemaluannya yang telah terasa menebal. Ujung lidah nanda menelusuri lepitan-lepitan di situ, menambah becek kemaluan  yang
memang telah basah itu. Terengah-engah Indri mencengkeram kasur menahan nikmat yang tiada tara. Indri menggelinjang  hebat ketika lidah dan bibir nanda menyusuri sekujur kemaluan ibu muda ini. Mulut wanita berjilbab  ini mendesah-desah dan merintih-rintih saat bibir kemaluannya di kuak lebar-lebar dan lidah nanda  terjulur masuk menjilati bagian dalam kemaluannya. Bahkan ketika lidah nanda menyapu kelentit Indri yang telah mengeras itu, kemudian di teruskan dengan menghisapnya dengan lembut  Indri merintih hebat. Tubuhnya mengejang sampai punggungya melengkung bagaikan busur panah membuat dadanya yang montok membusung.
“Ahhhhh….ahhhhhh….ahhhhh”rintih Mbak Indri dengan jalangnya disertai tubuh yang menggelinjang.
Kembali cairan kenikmatan membasahi kemaluan wanita berjilbab  ini, hal ini lidah dan bibir nanda  makin liar menjilati di daerah paling pribadi milik  Indri yang kini sudah membengkak kemerahan. Gundukan kemaluan yang putih kemerah- merahan itu menjadi berkilat-kilat basah dan bulu-bulu kemaluan wanita berjilbab ini pun menjadi basuh kuyup oleh jilatan nanda. Lidah nanda  menyusuri belahan kemaluan yang telah membengkak lantas ke sekujur permukaan kemaluan yang membukit
montok hingga ke sela-sela kedua pahanya, kemudian menyusuri ke bawah hingga ke belahan pantat yang tampak montok. Nanda menjadi semakin gemas melihat belahan pantat Indri yang terlihat sebagian, sehingga dengan bernafsu nanda membalikkan tubuh wanita berjilbab  yang terlentang menjadi tengkurap. Mata nanda melotot liar melihat pemandangan indah setelah wanita berjilbab lebar tersebut  tengkurap.  Pantat wanita berjilbab  yang montok dan telanjang tampak menggunung menggiurkan. Nanda   terengah penuh birahi memandang kemontokan pantat bundar
Indri yang putih mulus itu. Dengan gemas nanda meremas-remas bukit pantat wanita alim tersebut   dengan tangan lantas nanda mendekatkan wajahnya  pada belahan pantat wanita berjilbab tersebut . Lidahnya  terjulur menyentuh belahan pantatnya kemudian dengan bernafsu nanda mulai menjilati belahan pantatnya yang putih mulus tersebut.  Indri mendesah-desah dengan tubuh menggelinjang
menahan birahinya, saat lidah nanda menyusuri belahan pantatnya hingga belahan kemaluannya yang kemerahan.  Belahan pantat mulus Indri yang putih dalam sekejap menjadi basah berkilat oleh jilatan lidah nanda.
Kemudian bibir dan lidah nanda secara bergantian menyusuri sekujur pantat montok wanita berjilbab tersebut. Tangannya juga menguak belahan pantat ibu muda tersebut dan selanjutnya lidahnya menyapu daerah anus dan sekitarnya yang membuat wanita berjilbab lebar tersebut  mengerang penuh birahi.  Puas menikmati pantat Indri yang montok, nanda kembali menelentangkan ibu muda berjilbab lebar ini.  Mata nanda terarah pada sepasang payudara montok yang seperti gunung hendak meletus. Tangan nanda dengan lincah jari-jari tangannya meremas remasbuah dada indri yang tegak bagai gunung kembar tersebut.  Buah dada Indri nampak sangat montok dan indah.  Buah dada yang putih mulus dengan puting susu yang kemerahan membuat nanda tak sabar untuk meremas dan menyedot putting susunya.  Sedetik kemudian, payudara wanita berjilbab ini telah berada dalam mulut nanda yang menyedot dengan nafsu secara bergantian. Puting susu yang telah tegak mengeras tersebut di hisap dan diremas-remas membuat Indri terpekik kecil menahan kenikmatan birahinya.  Payudara Indri yang
putih mulus itu dalam sekejap basah oleh liur nanda. Nanda sudah tak tahan menahan nafsunya.
Nanda tidak menyangka kalau saat ini nanda berhasil menelanjangi wanita rekan kerjanya  yang tampak alim ini dengan jilbab dan pakaian yang tertutup rapat. Birahinya sudah menggelegak di ubun-ubun dengan penis yang tegang mengeras. Nanda melihat ibu muda berjilbab ini mempunyai tubuh yang
indah dan terlihat masih kencang.Nanda menyusuri keindahan tubuh telanjang wanita  muda rekan kerjanya tersebut  dari wajah yang terbalut jilbab  hingga ke kakinya. Kemudian mata nanda kembali menatap kemaluan Indri yang indah itu, tangan nanda kembali terulur menjamah bagian kewanitaan wanita alim yang telanjang ini. Nanda merasakan kewanitaan indri berdenyut liar, bagai memiliki
kehidupan tersendiri. Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan rambut-rambut lebat di sekitarnya. Dari jarak yang sangat dekat, nanda dapat melihat betapa lubang kewanitaan wanita berjilbab lebar tersebut membuka-menutup dan dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya jantung Indri telah pindah ke bawah. Nanda juga bisa melihat betapa otot-otot di pangkal paha Indri menegang seperti sedang menahan sakit.
Begitu hebat puncak birahi melanda indri, sampai dua menit lamanya perempuan yang menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia menjerit tertahan , lalu mengerang, lalu menggumam, lalu hanya
terengah-engah. Batang kejantanan nanda segera terlihat tegak bergerak-gerak seirama jantungnya  yang berdegup keras. Indri masih menggeliat-geliat dengan mata terpejam, menampakkan
pemandangan sangat seksi di atas kasur ini.
Tangan ibu muda berjilbab  ini mencengkram kasur bagai menahan sakit, kedua pahanya yang indah terbuka lebar, kepalanya yang terbalut jilbab mendongak menampakkan ekspresi wajah  menggairahkan, jilbabnya bagai membingkai wajahnya yang sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi.  Nanda menempatkan dirinya di antara kedua kaki Indri, lalu mengangkat kedua paha wanita berjilbab ini, membuat kemaluan indri  semakin terbuka.

Sesaat kemudian  dengan cepat penis nanda  yang tegang segera melesak ke dalam tubuh Indri melalui
lubang kemaluannya. Nandapun segera menunaikan tugasnya  dengan baik, mendorong, menarik kejantanannya  dengan cepat.  Gerakannya  begitu ganas  dan liar, seperti hendak meluluh-lantakkan tubuh Indri yang sedang menggeliat-geliat kegelian itu. Tak kenal  ampun, batang penis nanda menerjang-nerjang, menerobos dalam sekali sampai ke dinding belakang yang sedang berkontraksi menyambut orgasme.  Wanita alim ini merintih dan mengerang penuh kenikmatan.  Nanda  mengerahkan seluruh tenaganya menyetubuhi wanita yang alim ini.  Otot-otot bahu dan lengannya terasa menegang dan terlihat berkilat-kilat karena keringat. Pinggang nanda bergerak cepat dan kuat
bagai piston mesin-mesin di pabrik.  Suara berkecipak terdengar setiap kali tubuhnya membentur tubuh Indri, di sela-sela desah dan erangan indri.  Indri merintih dan mengerang begitu
jalang merasakan kenikmatan yang ganas dan liar.  Seluruh tubuhnya terasa dilanda kegelian, kegatalan yang membuat otot-ototnya  menegang. Kewanitaannya terasa kenyal menggeliat-geliat, mendatangkan
kenikmatan yang tak terlukiskan.  Dengan mata merem melek, Indri mengerang dan merintih penyerahan sekaligus pengesahan atas datangnya puncak birahi yang tak terperi.  Nanda merasakan batang kejantanannya bagai sedang dipilin dan dihisap oleh sebuah mulut yang amat kuat sedotannya.
Nanda tak mampu menahan lagi, Kenikmatan yang didapatkan dari jepitan kemaluan wanit alim ini tidak mungkin dilukiskan. Dengan geraman liar nanda memuncratkan seluruh isi penisnya  dalam lubang kemaluan Indri, bercipratan membanjiri seluruh rongga kewanitaan wanita berjilbab lebar  yang sedang megap-megap dilanda orgasme.  Indri mengerang merasakan siraman birahi panas dari ujung penis nanda ke dalam dasar kemaluannnya. Nanda merasakan jepitan Indri kian ketat berdenyut-denyut pada batang penisnya  dan cairan kewanitaan wanita alim ini terasa mengguyur batang penisnya yang  datang bergelombang. Nanda menggeram liar disusul Indri yang mengerang dan mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan tubuh bagai lumat di atas kasur. Nanda menyusul roboh menimpa tubuh motok Indri yang licin oleh keringat itu.  Nafas nanda tersengal-sengal ditingkahi nafas  Indri
yang juga terengah bagai perenang yang baru saja menyelesaikan pertandingan di kolam renang.  Tubuh nanda lunglai di atas tubuh telanjang Indri yang juga lemas.
“Oh, nikmat sekali. Betul-betul ganas…” kata Indri akhirnya, setelah ia berhasil mengendalikan nafasnya yang memburu.
“bagaimana mbak indri… nikmat kan? Bagaimana jika sekali lagi mbak…” ujar nanda sambil terengah-engah sementara kedua tangan sibuk meremas – remas buah dada indri.
“jangan mas… aku dah gak kuat… kapan-kapan lagi aja mas” sahut indri diantara nafasnya yang memburu. Sementara tubuhnya sudah bagaikan kehilangan tulang.
Tetapi nanda yang tengah asyik meremas-remas payudara indri seolah tak mendengar keluhan indri, nanda justru tersenyum buas sambil tangan kanannya bergerak mengelus-elus paha dan kemaluan indri yang berlepotan sperma. Diperlakukan seperti itu indri hanya bisa pasrah, matanya merem melek sementara tubuhnya sudah tak berdaya.
Nanda menjadi tak tahan. Laki – laki ini segera menindih Indri yang tengah pasrah. Indri sempat melirik penis besar Nanda sebelum penis besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam lubang kemaluannya untuk yang ketiga kalinya. Wanita alim ini mengerang dan merintih kenikmatan saat dirasakannya penis nanda menyusuri lubang kemaluannya kian dalam, dan wanita ini terpaksa kembali  membuka pahanya lebar-lebar untuk menerima sodokan penis yang besar dan panjang sperti milik Nanda. Tak berapa lama kemudian, Nanda menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Indri. Kini Nanda mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam lubang kamaluan wanita alim yang hangat itu. Lubang yang sudah sangat becek itu berdenyut- denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Nanda mendekatkan mulutnya menciumi wajah ayu indri. Tangan Nanda juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas- remasnya perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian putting susu yang sudah mencuat ke atas. Pinggul wanita alim yang besar ini ikut bergoyang-goyang sehingga Nanda merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara lubang kemaluannya sendiri semakin  berlendir dan gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah.
“Prrttt… prrrttt… prrttt.. ssrrrtt… srrrttt… srrrrttt… ppprttt… prrrttt…”
Penis besar Nanda memang terasa sekali, membuat kemaluan Indri seperti mau robek.  Lubang kemaluan wanita berusia 25 tahun ini menjadi semakin membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam lubang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokan kepala penis laki – laki ini. Sodokan kepala penis itu terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Nanda membuat Indri merasakan nikmat yang luar biasa.  Meski agak pegal dan nyeri Karen sudah ketiga kalinya disetubuhi oleh nanda tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar.  Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita alim ini. Ketika Nanda membenamkan seluruh batang kemaluannya,Indri merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi laki – laki ini menyodok- nyodokkan penisnya dengan keras.
Indri kini mulai menuju puncak orgasme.  Lubang kemaluannya kembali  menjepit-jepit dengan kuat penis Nanda.  Kaki wanita berjilbab ini diangkat menjepit kuat pinggang Nanda dan tangannya mencengkram kasur.  Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Indri memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya menyiram dan mengguyur kemaluan Nanda disertai erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu Indri terkulai lemas di bawah tubuh berat Nanda. Kaki wanita berjilbab lebar tersebut  mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Nandai yang semakin cepat.
Tanpa merasa lelah Nanda terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena lubang kemaluan Indri itu kini sudah dibanjiri lender kental yang membuatnya agak lebih licin. Indri mulai merasakan pegal di kemaluannya karena gerakan Nanda yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika nanda menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat.
“Plok.. plokk… plok.. plookk…
crrppp… crrppp… crrrppp… srrrpp… srrppp…” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan ketiga kalinya oleh nanda dan indri .
“Mas Nanda….. ouhhh pelan, …!” desis Indri sambil meringis kesakitan.
Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas Nanda yang seperti kuda liar. Akhirnya Nanda mulai mencapai orgasme.  Dibenamkannya wajah nanda pada buah dada Indri
dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat tubuh Indri ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut.  Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan kasur
Kedua mata indri  terpejam dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Nanda Cuma menggumam, menenggelamkan kepalanya di antara dua payudara Indri yang lembut.  Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita alim  ini. Indri  hanya bisa terlentang tak berdaya, meskipun hanya sekedar memakai pakaiannya kembali. Melihat tersebut nanda tersenyum puas karena niatnya menyetubuhi wanita rekan kerjanya tersebut terbayar sudah. Nanda kemudian bangkit berdiri memakai pakaiannya kembali dan pergi ke kamar mandi dibagian belakang. Beberapa saat kemudian kekuatan indri sudah mulai pulih, tapi indri jadi bingung karena celana panjang, celana dalam dan BHnya tergeletak diluar kamar. Mau keluar indri tidak berani karena takut jika ada pembeli yang masuk. Lima belas menit kemudian nanda masuk kedalam kamar dan menyerahkan celana panjang indri tanpa BH dan celana dalamnya.
“BH dan celana dalammu tak cuci di kamar mandi mbak, tadi kotor kepakai ngelap sepermaku tadi….” Ujar nanda sambil tersenyum.
Indri terpaksa memakai pakainnya tanpa celana dalam dan BH, sehingga tampaklah cetakan pantat dan buah dadanya. Dengan gontai indri berjalan ke kamar mandi untuk mandi karena jarum jam menunjukkan pukul 3.00 sore. Setelah mandi tubuh indri Nampak segar, kemudian duduk disamping nanda yang tersenyum memandangnya dengan mesum. Sementara hujan diluar sudah mulai reda, dan jalan mulai ramai oleh pejalan kaki.